JAKARTA - Kementerian Agama (kemenag) menunda pembangunan gedung Madrasah Bertaraf Internasional (MBI). Padahal rencananya pertengahan tahun ini Menag akan menyosialisasaikan MBI ke Madrasah Aliyah (MA). Penundaan tersebut diakibatkan adanya perubahan konsep MBI.
Menteri Agama (menag) Suryadharma Ali mengatakan, konsep pembangunan gedung baru MBI dianggap kurang efektif dilakukan dalam waktu dekat. Kata Menag, konsep yang baru lebih dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas MA di Indonesia. "Sebenarnya sudah selesai, hanya kami rubah sedikit," katanya saat ditemui di Jakarta, kemarin malam.
Dia menjelaskan, secara umum konsep MBI sendiri berbeda dengan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang digagas oleh kementerian pendidikan nasional (kemendiknas). "Kalau RSBI harus merintis dari kelas hingga sekolah. Sementara, konsep kami harus mulai dari nol," terangnya.
Untuk mengawali MBI, menag mengaku, harus meningkatkan kualitas MA di Indonesia yang jumlahnya sekitar 4.687 unit. Mantan menteri koperasi dan UKM itu mencontohkan, misalnya MA yang sebelumnya terakreditasi C menjadi B, yang dari B menjadi A. "Nanti dari akreditasi A bisa terus meningkat menjadi MBI," papar menag.
Jika jumlah MA yang terakreditasi A lebih banyak dari MA yang terakreditas B, dan C maka pihaknya siap untuk merealisasikan MBI. Di bagian lain, kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, MBI nantinya bisa diawali dengan membangun gedung sekolah baru. "Dengan kualifikasi luas dan lingkungan memadai," ucapnya.
Menag menjelaskan, penundaan itu juga dikarenakan belum ada daerah yang bersedia menyediakan lahan khusus untuk membangun MBI. "Masih ada beberapa, tapi itu belum kami tindaklanjuti," ujarnya.
Selain lahan, kata menag, pihaknya juga masih kesulitan menyiapkan guru pengajar. Baik guru yang sudah mengantongi S1 dan S2 sebagai standar pendidik untuk mengajar di MBI. "Mencari guru S1 saja kami masih kesulitan. Apalagi S2," tutur menag.
Guru pengajarnya pun harus mengusai bahasa inggris baik aktif maupun pasif. Pasalnya, proses pembelajaran MBI nantinya juga akan menggunakan bahasa inggris. "Dan yang menjadi tantangan, guru harus bisa mengajar dan menjelaskan bahasa arab dengan bahasa Inggris," lanjutnya. (nuq)
LES PRIVAT DI SURABAYA MATEMATIKA, LES PRIVAT DI SURABAYA BAHASA INGGRIS, LES PRIVAT DI SURABAYA BAHASA INDONESIA, LES PRIVAT DI SURABAYA IPA, LES PRIVAT DI SURABAYA IPS, LES PRIVAT DI SURABAYA KOMPUTER, LES PRIVAT DI SURABAYA KIMIA, LES PRIVAT DI SURABAYA FISIKA, LES PRIVAT DI SURABAYA BIOLOGI, LES PRIVAT DI SURABAYA. LBB SUPRAUNO - 0857 33333 923 - 08 222 666 1656
- HOME
- PROFILE
- VISI MISI
- JARINGAN USAHA
- CONTACT
- ALAMAT
- KURSUS WEBSITE
- LAYANAN
- KURSUS KOMPUTER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar